Namun, ia tidak menampik bahwa Sumedang akan terdampak secara fiskal, khususnya dari sisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berkurang. Kendati begitu, Yusa menegaskan bahwa Sumedang tetap memiliki potensi pertumbuhan ekonomi, terutama berkat konektivitas jalan tol yang menghubungkan kawasan-kawasan strategis di wilayah tersebut.
“Pemekaran bukan berarti memisahkan diri secara total. Ke depan, Jatinangor dan Sumedang justru bisa saling berkolaborasi dalam pembangunan kawasan lintas batas,” kata Yusa.
Isu pembentukan Kota Jatinangor sebelumnya sudah beberapa kali mencuat, namun kembali menghangat seiring dengan dorongan dari masyarakat sipil dan akademisi yang menilai urgensinya semakin kuat. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News