Daerah

JTDS 6.0 Riposte: Kisah Jack, Si Robot yang Tercipta Akibat Hancurnya Lingkungan Hidup

×

JTDS 6.0 Riposte: Kisah Jack, Si Robot yang Tercipta Akibat Hancurnya Lingkungan Hidup

Sebarkan artikel ini
Robot
Pagelaran teater JTDS 6.0 seri Riposte di Selasar Sunaryo Art Space, Kabupaten Bandung Barat pada Sabtu (23/12/2023) malam. (Foto: Rian/JabarNews).
Robot
Pagelaran teater JTDS 6.0 seri Riposte di Selasar Sunaryo Art Space, Kabupaten Bandung Barat pada Sabtu (23/12/2023) malam. (Foto: Rian/JabarNews).

“Pertunjukan JTDS 6.0 seri Riposte bernilai penting yang diharapkan melalui kreativitas seni silang media mampu membuka sudut pandang manusia dari berbagai generasi tentang perubahan lingkungan dan bumi
serta dampaknya,” kata Mahendra.

Dia menjelaskan, pertunjukan silang media JTDS 6.0 telah lama dipertontonkan sejak tahun 2015 sampai saat ini. “Aksi kreasi JTDS 6.0 menjadi menarik sebab dirancang pengembangannya tak hanya dapat berinteraksi dengan manusia sebagai aktor utama di bumi, tetapi juga obyek lainnya,” jelasnya.

Baca Juga:  Ketua KPK Merasa Terganggu Terkait Isu Dirinya di Bursa Pilpres

Sementara itu, Sang Sutradara Deden Jalaludin Bulqini menyampaikan bahwa teater JTDS 6.0 dibuatnya sejak tahun 2019 pada saat masa pandemi Covid-19. Dia mencoba membuat robot sebagai mediasi dengan diri pribadi.

Baca Juga:  Catat! Ini Dua Jalan di Kota Bandung Yang Akan Ditutup Di Malam Tahun Baru 2023

Dari hasil mediasinya itu, maka tercipta sosok Jack (robot) yang berasal dari material-material sampah seperti pipa plastik dan limbah-limbah kabel, yang kemudian menjadi gagasan besar tentang masalah lingkungan.

“Mudah-mudahan dari pertunjukan ini mendapatkan pesan bahwa memang kita juga tetap harus respect terhadap lingkungan, bagaimana kita menjaga tanah kita, bagaimana menjaga ekosistem keberlangsungan ruang lingkup hidup kita sampai ke masa depan, bagaimana juga kita membatasi polusi, bagaimana juga kita membatasi pemboran-pemboran, penjualan-penjualan tanah yang pada akhirnya itu untuk kebutuhan komersil semata,” ucap Deden.

Baca Juga:  Bernilai Ekonomi Tinggi, Manggis Khas Purwakarta Ditanam di 1.662 hektar
Pages ( 2 of 3 ): 1 2 3