JABARNEWS | BANDUNG – Universitas Sangga Buana (USB) YPKP Bandung menegaskan komitmennya untuk menjadi rumah kedua bagi mahasiswa internasional, khususnya asal Sudan, dengan menyiapkan kurikulum bertaraf global serta berbagai program pendukung berbasis inklusivitas dan nilai. Melalui kunjungan resmi ke Kedutaan Besar Republik Sudan di Jakarta, USB menampilkan kesiapan akademik dan sosialnya dalam menyambut mahasiswa asing. Ini sebagai bagian dari langkah strategis memperkuat kerja sama pendidikan internasional.
Langkah Strategis Bangun Diplomasi Pendidikan
Pada Jumat (18/7), delegasi Universitas Sangga Buana yang dipimpin oleh Rektor Dr. Didin Saepudin, S.E., M.Si., mengunjungi Kedutaan Besar Republik Sudan di Jakarta. Delegasi tersebut turut serta Wakil Rektor I Dr. Teguh Nurhadi Suharsono, S.T., M.T., Wakil Rektor III Dr. Nurhaeni Sikki, S.A.P., M.A.P. Termasuk perwakilan pengawas Yayasan Pendidikan Keuangan dan Perbankan (YPKP) Dr. Budi Fitriadi, S.H., M.H.
Kunjungan ini menjadi bagian dari strategi USB dalam memperluas jejaring kerja sama internasional, khususnya di bidang pendidikan dan pembangunan. Rektor USB menyampaikan bahwa pihaknya siap menjadi rumah kedua bagi mahasiswa asing.
“Kami berkomitmen membangun atmosfer pendidikan yang inklusif, global, dan berbasis nilai. Kehadiran mahasiswa Sudan akan memperkaya dinamika akademik dan budaya di lingkungan kampus kami,” ujar Dr. Didin.
Sementara Duta Besar Sudan untuk Indonesia, Dr. Yassir Mohamed Ali Mohamed, menyambut baik inisiatif tersebut. Ia mengapresiasi semangat USB dalam membuka ruang pendidikan bagi mahasiswa Sudan. Dia menyatakan dukungan penuh atas kerja sama ini. Menurutnya, kolaborasi di bidang pendidikan dapat menjadi jembatan diplomasi budaya yang kokoh antara Sudan dan Indonesia.
Kurikulum Internasional dan Penguatan Kompetensi Global
Wakil Rektor I Dr. Teguh Nurhadi Suharsono menjelaskan bahwa USB telah menyiapkan berbagai perangkat akademik untuk mendukung kehadiran mahasiswa internasional. USB tidak hanya merancang kurikulum internasional. Pihak USB juga menyiapkan program penguatan kemampuan bahasa dan pembekalan keterampilan global yang relevan dengan kebutuhan zaman.
“Kami telah menyiapkan kurikulum internasional. Termasuk penguatan kemampuan bahasa dan program pembekalan keterampilan global,” jelasnya.
Melalui program-program tersebut, USB berupaya memastikan mahasiswa asing, termasuk dari Sudan, dapat mengikuti proses pembelajaran secara optimal dengan hasil yang unggul.
Pendampingan Sosial dan Fasilitas Inklusif
Selain aspek akademik, USB juga memperhatikan aspek sosial dan kultural mahasiswa internasional. Wakil Rektor III Dr. Nurhaeni Sikki menegaskan bahwa seluruh mahasiswa asing akan mendapatkan pendampingan sosial dan akses penuh terhadap fasilitas kampus. Hal ini termasuk program orientasi budaya yang dirancang untuk membantu proses adaptasi mereka di Indonesia.
“Kami ingin memastikan mahasiswa internasional tidak hanya berhasil secara akademik. , Tetapi juga mereka merasa nyaman dan diterima secara sosial di lingkungan kami,” tutur Dr. Nurhaeni.
Sejalan dengan itu, Dr. Budi Fitriadi selaku perwakilan Yayasan menyampaikan bahwa pihaknya tengah menjajaki pembangunan asrama mahasiswa (dormitory) di lingkungan kampus. Fasilitas ini dirancang untuk menjadi tempat tinggal yang nyaman. Hal ini juga memperhatikan aspek spiritualitas mahasiswa, termasuk mahasiswa asal Sudan.
“Fasilitas ini akan menjadi tempat tinggal yang nyaman dan mendukung kehidupan spiritual mahasiswa internasional, termasuk dari Sudan,” ungkapnya.
Kedubes Sudan Dukung Penuh Kerja Sama Jangka Panjang
Menanggapi hal tersebut, Duta Besar Dr. Yassir menegaskan kesiapan Kedubes Sudan dalam memfasilitasi komunikasi antara USB dengan calon mitra dan investor dari Sudan. Ia juga menekankan pentingnya membangun sinergi antara nilai-nilai pendidikan dan spiritualitas sebagai fondasi utama generasi muda yang unggul dan berdaya saing global.
Di sisi lain, pihak Konsulat Sudan turut menyatakan komitmen mereka untuk mendukung kelancaran pelaksanaan program beasiswa dan seleksi mahasiswa asal Sudan yang akan belajar di USB. Konsulat membuka ruang komunikasi lanjutan, baik secara daring maupun luring, untuk memperdalam rencana kerja sama ke depan.
Tak hanya terbatas pada pengiriman mahasiswa, kedua pihak juga menjajaki potensi kerja sama dalam bidang riset bersama, pertukaran dosen, serta pengembangan infrastruktur pendidikan bertaraf internasional.(Red)