Meskipun jumlah kasus DBD meningkat, tingkat kematian akibat penyakit ini relatif rendah. Namun, Wawan menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap DBD dan pengendalian nyamuk Aedes aegypti yang menjadi vektor penyakit ini.
Kewaspadaan terhadap DBD dapat dilakukan melalui gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan pendekatan 3M Plus. Pendekatan ini melibatkan tindakan seperti menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang limbah barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk DBD.
Selain itu, tindakan pencegahan tambahan (Plus) juga dianjurkan, seperti memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup, dan memberikan larvasida pada penampungan air yang sulit dikuras.
Selain DBD, Wawan juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyakit lain yang mungkin muncul selama musim kemarau, seperti diare. Cuaca panas yang disertai fenomena El Nino juga dapat menyebabkan penyakit lain, terutama pada anak-anak.
Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk menjaga kecukupan minum air putih dan menghindari paparan sinar matahari langsung.
“Walaupun statistik belum mencatat peningkatan penyakit pada anak-anak selama musim kemarau ini, dampak cuaca panas terhadap anak-anak harus diwaspadai,” tambahnya. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News