Kasus DBD di Indramayu Naik Dua Kali Lipat, Ini Kata Dinas Kesehatan

DBD
Ilustrasi kasus DBD di Indramayu. (foto: istimewa)

Meskipun jumlah kasus DBD meningkat, tingkat kematian akibat penyakit ini relatif rendah. Namun, Wawan menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap DBD dan pengendalian nyamuk Aedes aegypti yang menjadi vektor penyakit ini.

Kewaspadaan terhadap DBD dapat dilakukan melalui gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan pendekatan 3M Plus. Pendekatan ini melibatkan tindakan seperti menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang limbah barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk DBD.

Baca Juga:  Forum Advokat Laporkan Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang ke Bareskrim

Selain itu, tindakan pencegahan tambahan (Plus) juga dianjurkan, seperti memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup, dan memberikan larvasida pada penampungan air yang sulit dikuras.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Hari Ini Untuk Libra, Scorpio dan Sagittarius

Selain DBD, Wawan juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyakit lain yang mungkin muncul selama musim kemarau, seperti diare. Cuaca panas yang disertai fenomena El Nino juga dapat menyebabkan penyakit lain, terutama pada anak-anak.

Baca Juga:  Panji Gumilang Melawan, Sebut MUI sudah Keluar dari Akhlak Islam

Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk menjaga kecukupan minum air putih dan menghindari paparan sinar matahari langsung.

“Walaupun statistik belum mencatat peningkatan penyakit pada anak-anak selama musim kemarau ini, dampak cuaca panas terhadap anak-anak harus diwaspadai,” tambahnya. (red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News