“Misalnya banyak kasus terdeteksi di Puskesmas Sumber, tapi belum tentu pasien tinggal di wilayah tersebut,” katanya.
Sebagai respons, Dinkes Cirebon mengintensifkan skrining aktif melalui layanan mobile Voluntary Counseling and Testing (VCT) yang menyasar populasi umum dan populasi kunci seperti LSL, pekerja seks, transgender, penderita tuberkulosis, dan ibu hamil.
“Kami juga memperkuat edukasi ke remaja melalui kerja sama dengan sekolah-sekolah, agar kesadaran dibangun sejak dini,” jelas Fatmawati.
Dia mengimbau masyarakat tidak ragu untuk melakukan pemeriksaan HIV, karena semakin cepat diketahui, semakin kecil risiko penularan ke orang lain.
“Skrining penting agar infeksi bisa segera ditangani dan tidak menular lebih luas,” ujarnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News