“Yanti merasa diperlakukan tidak adil oleh ibunya. Itu yang melatarbelakangi aksi nekat ini,” lanjut Kapolres.
Kecurigaan warga bermula dari bau busuk yang tercium dari rumah terduga pelaku. Salah satu warga juga melaporkan bahwa korban, yang diketahui sakit selama dua minggu, tidak lagi terlihat di rumah. Warga juga sering melihat aktivitas mencurigakan, termasuk pembakaran barang di belakang rumah dengan asap menyengat selama beberapa hari.
Saat penggeledahan rumah, petugas menemukan tulang-belulang manusia. Pelaku pun diamankan dan langsung diperiksa intensif oleh pihak kepolisian.
Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa aksi pembunuhan dan mutilasi ini merupakan hasil perencanaan matang. Yanti menjadi pelaku utama, dan sang ayah turut serta membantu dalam eksekusi sadis tersebut.
Kasus ini kini memasuki tahap pengembangan dan proses hukum lanjutan. Polisi juga terus mendalami kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain maupun detail perencanaan kejahatan yang belum terungkap. (Mul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





