Dua peristiwa ini menampilkan pola serupa: anak-anak bisa terlibat dalam tindakan berbahaya tanpa pengawasan yang cukup. Motivasi mereka bisa berasal dari rasa ingin tahu, iseng, atau terinspirasi dari tayangan yang tidak layak.
Pakar psikologi anak menyebut fenomena ini sebagai refleksi krisis pengawasan dan edukasi digital di tingkat keluarga dan lingkungan. Konten yang dikonsumsi anak seringkali tidak disaring, dan nilai-nilai yang terserap justru membentuk pola perilaku yang menyimpang. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News