Kemarau Panjang Bikin Debit Air Situ Lembang Menyusut

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Debit air di Situ Lembang, Bandung Barat menyusut hingga 40 persen. Kondisi ini terjadi lantaran kemarau panjang. Namun hal tersebut sudah diantisipasi oleh PDAM Tirta Raharja sebagai pengguna utama air dari Situ Lembang untuk didistribusikan ke para pelanggan.

“Sumber air baku di Situ Lembang yang debit awalnya 180 liter/detik karena kemarau sekarang debitnya hanya 100 liter/detik atau turun sekitar 40 persen,” kata Manajer Junior Humas dan Sekretariat PDAM Tirta Raharja Sri Hartati, Jumat (31/8).

Baca Juga:  Kiayi Maman Dipastikan Melenggang Lagi ke Senayan

Sri mengatakan, air baku dari Situ Lembang digunakan sepenuhnya untuk menyuplai pelanggan di kawasan Cimahi sebanyak 15.678 Sambungan Rumah (SR).

Akibat adanya penurunan debit itu, pihaknya melakukan sistem rekayasa pendistribusian air kepada pelanggan. Jika biasanya pendistribusian dilakukan 24 jam, sekarang hanya 12 jam.

Selain penjadwalan distribusi, perusahaan pelat merah milik Pemda Kabupaten Bandung ini juga melakukan pengerahan mobilisasi mobil tangki yang total ada sebanyak delapan unit dengan kapasitas 5.000 liter.

Baca Juga:  Ini Alasan DPRD Kota Bogor Minta Drainase Jembatan Otista Diperlebar

Mekanisme pendistribusiannya berdasarkan permintaan dari warga, dan sudah seminggu berjalan dengan rata-rata distribusinya dua tangki per hari. Hal itu untuk membantu kekurangan air mengingat perkiraan dari BMKG kemarau masih berlangsung hingga bulan depan.

“Jika hujan sebulan lagi tidak turun bisa saja debit air di Situ Lembang susut hingga 50%,” ucapnya.

Di wilayah KBB, pelanggan PDAM Tirta Raharja berjumlah 11.407 SR. Mereka tersebar di enam kecamatan yakni Kecamatan Cisarua, Lembang, Cililin, Padalarang, Cikalong Wetan, dan Batujajar.

Baca Juga:  Ada Pertunjukan Lumba-lumba di Pesta Rakyat 2017 Kota Tasikmalaya

Hingga kini suplai airnya masih aman karena air bakunya berasal dari sumur dalam. Seperti di Cisarua debitnya 30 liter/detik, Lembang 33 liter/detik, Batujajar 20 liter/detik, Cikawet 5 liter/detik, Cililin 20 liter/detik, dan Padalarang 18 liter/detik.

“Sumur dalam itu selain untuk pelanggan juga bisa untuk non-pelanggan. Bahkan, pihak PMI dan BPBD KBB juga sudah mengajukan bantuan air bersih untuk warga yang kekurangan,” pungkasnya. [jar]

Jabarnews | Berita Jawa Barat