Daerah

Kisah Pengabdian Hadjarudin, 50 Tahun Jadi Guru Honorer di Pelosok Bandung Barat

×

Kisah Pengabdian Hadjarudin, 50 Tahun Jadi Guru Honorer di Pelosok Bandung Barat

Sebarkan artikel ini
Hadjarudin Supiana bersama siswanya. (foto: detik.com)
Hadjarudin Supiana bersama siswanya. (foto: detik.com)

Nasibnya sebagai guru honorer di pelosok, jauh dari hingar bingar kota besar dan perhatian pemerintah tak jadi soal buat Hadjar. Kondisi itu seakan jadi indikator betapa ‘sengsaranya’ hidup hajar sebagai pendidik.

Setengah abad mengabdikan diri menjadi guru, Hadjar bercerita pernah dibayar hanya Rp 10 ribu per bulan saat pertama kali menjadi guru honorer. Tepatnya pada tahun 1970 silam.

Baca Juga:  Respon Plt Bupati Bandung Barat Soal Video Muda-mudi Mesum di Alun-alun Lembang

“Dulu pernah dibayar Rp 10 ribu, itu juga uang Pak Kepala Desa yang memang kenal sama ayah saya. Jadi uangnya dari uang pribadi,” kata Hadjar.

Tahun demi tahun dilewati Hadjar, di tempat yang sama, keadaan yang sama, hanya murid saja yang berbeda. Gajinya mulai bertambah sedikit demi sedikit, hingga kini menyentuh angka Rp 350 ribu perbulan.

Baca Juga:  Lowongan 1.386 Formasi PPPK di Purwakarta Segera Dibuka, Buruan Cek Disini!

“Jadi naik ke Rp 50 ribu, Rp 200 ribu, Rp 300 ribu, sempat Rp 400 ribu. Tapi karena di sekolah ada guru baru, jadi gajinya dipotong Rp 50 ribu, sekarang hanya terima Rp 350 ribu,” tutur Hadjar.

Baca Juga:  Nekat Sekali! Ngaku Jadi Anggota Polisi, Dua Penjual Aksesoris di Tangkuban Parahu Dibekuk

Tentu angka itu terlalu kecil dibandingkan dengan pengorbanan dan jasanya yang luar biasa besar. Demi menutupi kekurangan untuk sehari-hari, Hadjar juga menyibukkan diri menjadi petani.

Pages ( 3 of 4 ): 12 3 4

Tinggalkan Balasan