Kisah Pengabdian Hadjarudin, 50 Tahun Jadi Guru Honorer di Pelosok Bandung Barat

Hadjarudin Supiana bersama siswanya. (foto: detik.com)

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Tak banyak yang mengenal nama Hadjarudin Supiana. Namun jangan pernah mengerdilkan peran pria yang akrab disapa Ki Hadjar itu.

Di balik wajahnya yang sudah keriput digerogoti waktu, Hadjarudin begitu berjasa mendidik dan mencetak generasi muda dengan ilmu yang disampaikannya.

Hadjarudin sudah setengah abad lebih menjadi guru honorer di tapal batas antara Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur. Lokasinya amat pelosok, jangan bayangkan bisa dicari melalui aplikasi Google Maps.

Baca Juga:  PKM Dosen Polban: Berdayakan Ekonomi Pesantren Melalui Program Produksi dan Manajemen Pengolahan Pasca Panen Terpadu

Sosok pria bersahaja dan sederhana itu masih terdata sebagai guru honorer di SD Negeri Babakan Sirna, Desa Cilangari, Kecamatan Rongga, Bandung Barat. Di sekolah dasar itu pula, sebagian usianya dihabiskan mengajar anak-anak pelosok Bandung Barat agar melek ilmu pengetahuan.

Baca Juga:  Usai Diliburkan Pemain Persib Bandung Kembali Latihan Di Stadion GBLA

“Awalnya saya mengajar itu tahun 1970, setelah lulus Sekolah Pendidikan Guru (SPG) di Cianjur. Pindah lagi ke Bandung tahun 1973, baru dari tahun 1986 pindah ke SD Babakan Sirna sampai sekarang,” ungkap Hadjar dikutip dari Detik.com, Jumat (17/6/2022).

Baca Juga:  Ulah Cucu Tiri, Nenek Sebatang Kara di Lembang Terancam Terusir dari Rumahnya

Selama 52 tahun menjadi guru, status yang tersemat pada dirinya hanya guru honorer. Meskipun berbagai usaha sempat dijajal demi perbaikan nasib menjadi seorang guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) mulai dari Kursus Pendidikan Guru (KPG) pada tahun 1988.