JABARNEWS | BOGOR – Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kembali mencuat di wilayah Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Seorang perempuan akhirnya memberanikan diri angkat suara, menceritakan deretan kekerasan yang ia alami dari suaminya sendiri baik secara fisik, verbal, hingga ancaman digital.
“Namanya rumah tangga, beda pendapat itu biasa. Tapi saat saya mencoba bicara baik-baik, dia justru marah dan memukul saya,” ujar korban saat memberikan keterangan.
Tak hanya itu, sang suami disebut kerap berbohong dan menggunakan alasan keluar rumah untuk pergi ke tempat hiburan malam, bahkan mabuk dan menemui perempuan lain. Saat korban mempertanyakan pesan dari wanita lain, pelaku justru balik menyalahkannya dan membangun narasi seolah dirinya yang teraniaya.
Keluarga pelaku pun disebut ikut terlibat, membela tanpa mengetahui kondisi yang sebenarnya. “Saya pernah diludahi, dihina, bahkan keluarga saya ikut dicaci. Yang paling menyakitkan, dia mengancam akan menyebarkan video dan foto pribadi saya tanpa persetujuan,” ungkap korban. Video tersebut diduga direkam secara diam-diam.
Kisah ini menjadi potret kelam rumah tangga yang seharusnya menjadi tempat aman, justru berubah menjadi ruang penuh ketakutan. Kekerasan tak hanya terjadi secara fisik, tapi juga lewat teror digital yang menghantui privasi dan martabat korban.