Fauniahnur, yang masih trauma, mengaku tidak mengingat kejadian setelah angin menghantam. “Aku sadar sudah berada di rumah tetangga. Mereka bilang aku pingsan sampai 30 menit,” ucapnya dengan suara gemetar.
Bencana ini tidak hanya merusak rumah warga, tetapi juga meninggalkan luka psikologis yang dalam. Banyak korban kini hidup dalam ketidakpastian, menunggu bantuan dan berharap pemerintah segera memberikan tanggap darurat serta trauma healing, terutama bagi anak-anak yang mengalami ketakutan luar biasa. (Mad)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News