
Andri juga menjelaskan bagaimana ia bisa ikut dalam aksi unjuk rasa yang menuntut tambang ilegal tersebut kembali dibuka. Menurutnya, ia baru beberapa hari bekerja di sana dan diajak oleh teman-temannya untuk ikut berdemo di Subang.
“Nembe lebet abdi mah (baru masuk kerja). Pas tambang ditutup diajakin teman, ayo demo ke Subang. Da urang kieu wae mah kumaha, kumaha dapur (kalau begini terus bagaimana dapur kita),” ucapnya menirukan ajakan rekannya.
Terkait pernyataannya dalam aksi unjuk rasa yang menyebut tidak makan selama 18 hari, Andri mengakui bahwa hal tersebut merupakan kesalahan ucapan spontan.
“Sepintas, Pak. Rek 8 poe jadi 18 poe (mau bilang 8 hari jadi 18 hari),” tutur Andri.
Faktanya, selama delapan hari tersebut ia tetap makan, hanya saja bukan di rumah, melainkan di kebun tempat ia bekerja.