Ia berharap kerja sama ini bisa berkelanjutan dengan kolaborasi yang lebih luas, baik antar perguruan tinggi dalam negeri maupun dengan mitra luar negeri.
“Kami ingin kegiatan riset tidak sekadar memenuhi target akademik, tetapi menjawab persoalan riil di lapangan. Dari situ, solusi yang ditemukan bisa langsung diterapkan oleh masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Provinsi Jawa Barat, Andrie Kustria Wardana, menyampaikan apresiasinya terhadap program kolaboratif tersebut.
“Ini bukan hanya teori, tetapi implementasi nyata. Pemprov Jabar mendukung penuh kegiatan seperti Panen Raya Berdikari karena sejalan dengan kebijakan kemandirian pangan yang dicanangkan Gubernur,” jelasnya.
Andrie menambahkan, pemerintah melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Daerah (PP2D) yang akan bertransformasi menjadi BRIDA, tengah melakukan belanja masalah untuk memetakan isu-isu strategis di daerah.