“Jika satu investor mampu menampung hingga 5.000 pekerja, maka kehadiran 10 investor sudah bisa mengurangi separuh angka pengangguran,” katanya.
Pemkab Kuningan menargetkan nilai investasi masuk pada 2025 mencapai Rp1,9 triliun. Wahyu optimistis investasi ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus menekan kemiskinan ekstrem.
“Dengan lapangan kerja tersedia, pengangguran turun, maka kemiskinan ekstrem bisa ditekan,” ucapnya.
Strategi tersebut, lanjut Wahyu, sejalan dengan dokumen perencanaan pembangunan daerah mulai dari RPJPD, RPJMD, hingga revisi RTRW yang sedang disusun.
Selain itu, Pemkab Kuningan juga mengusung strategi pembangunan berbasis heptahelix dengan melibatkan tujuh unsur: pemerintah, akademisi, komunitas, media, dunia usaha, investor, dan diaspora.