Selain itu, Wahyu menekankan pentingnya peran penyuluh pertanian dalam mendampingi petani secara langsung, memberikan edukasi, serta memastikan laporan lapangan akurat selama pelaksanaan LTT.
Langkah lain yang tengah dimaksimalkan adalah pemanfaatan lahan nonsawah, termasuk pengembangan padi gogo, guna memberdayakan seluruh potensi lahan pertanian yang ada.
“Setiap satu hektare sawah yang tertanami berarti satu langkah menuju kedaulatan pangan. Kita tidak hanya menanam, tapi menjaga harapan masyarakat,” tegasnya.
Pada musim panen pertama 2025, Kabupaten Kuningan telah mencatat produksi padi sebesar 171 ribu ton gabah kering giling (GKG) dari luas panen 27.779 hektare. Capaian ini diharapkan dapat terus meningkat seiring implementasi LTT tahap kedua. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News