JABARNEWS | BANDUNG – Lawangwangi Creative Space menggelar pameran tunggal Lian Sahar pada semester pertama tahun 2025. Lian Sahar (1933-2010) adalah perupa, desainer, serta mantan pengajar desain reklame dan interior di STSRI-ASRI (sekarang ISI Yogyakarta).
Seniman asal Aceh ini menghabiskan sebagian besar hidupnya di Yogyakarta sebagai manajer Studio Pualam Timur (SPT), perusahaan desain yang serupa dengan Decenta (Design Center Association) di Bandung. Ia menempuh pendidikan seni di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Pameran tunggal ini mengusung tajuk Diam yang Bergerak dan dikuratori oleh Heru Hikayat serta M. Dwi Marianto. Sebanyak 64 karya drawing dan lukisan di atas kertas ditampilkan dalam pameran ini, termasuk empat lukisan di atas kanvas dan satu karya di atas panel kayu dengan konsep optical art. Kategori karya yang dipamerkan mencakup desain poster, potret, figuratif, dan abstrak.
Heru Hikayat mencatat bahwa Lian Sahar merupakan sosok seniman yang terpinggirkan dalam sejarah seni rupa Indonesia, meskipun ia berpartisipasi dalam berbagai pameran penting. Salah satunya adalah Pameran Besar Seni Lukis Indonesia, yang kemudian berkembang menjadi Biennale Jakarta.
Lian Sahar ikut serta dalam edisi 1974, memenangkan penghargaan terbaik pada 1976, dan terus berpartisipasi hingga Biennale Jakarta 2006. Selain itu, ia juga terlibat dalam Festival of Indonesia (KIAS) di Amerika Serikat pada 1990-1991, yang menjadi ajang diplomasi budaya Indonesia.