Batik ecoprint dibuat dengan cara mereplika tumbuhan ke dalam kain untuk menciptakan warna dan motif yang menarik. Bagian tumbuhan yang digunakan untuk batik ini pun beragam, bisa daun, bunga, batang, ranting, serta bagian tanaman lainnya.
“Batik ecoprint dari Kota Cirebon memiliki keunikan tersendiri,” ujarnya.
Sambung Iing, menurutnya motif yang masih mengandung unsur mega mendung dengan menggunakan daun jati dalam batik ecoprint sekaligus sebagai pesan moral dan promosi bahwa daun jati merupakan pembungkus nasi jamblang, kuliner khas Cirebon.
“Bahan batik dengan menggunakan dedaunan ini ramah lingkungan,” ucapnya.
Batik ecoprint dibuat oleh warga Kota Cirebon sekitar dua tahun yang lalu. Pandemi Covid-19, lanjut Iing, tidak menyurutkan kreativitas. Bahkan seorang ibu rumah tangga bisa membuat batik ecoprint yang memiliki peluang yang bagus.