JABARNEWS | BANDUNG – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa seluruh pengusaha dan pedagang wajib mematuhi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
Kebijakan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga stabilitas harga pangan, sehingga masyarakat dapat menjalani ibadah Ramadan 2025 dengan tenang tanpa khawatir lonjakan harga bahan pokok. Pemerintah juga akan terus memantau pasar dan menindak tegas pihak-pihak yang mencoba menaikkan harga secara tidak wajar.
Andi Amran Sulaiman bersama Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono meninjau langsung pelaksanaan operasi pasar di Kota Magelang pada Selasa (25/2/2025).
“Kita mendahului supaya bisa memberi peringatan kepada para pedagang. Tolong dengarkan baik-baik, ikuti aturan pemerintah,” ujar Mentan Amran.
Langkah Cepat Antisipasi Kenaikan Harga
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, operasi pasar kali ini dilakukan lebih awal untuk mengantisipasi lonjakan harga yang sering terjadi menjelang Ramadan. Biasanya, operasi pasar baru digelar setelah Ramadan atau menjelang Lebaran. Kini, pemerintah bergerak lebih cepat untuk mencegah spekulasi harga yang dapat merugikan masyarakat.
Mentan menegaskan bahwa tidak ada alasan harga pangan naik, mengingat pasokan beras nasional dalam kondisi aman. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan produksi beras pada Januari–Maret 2025 meningkat 52 persen, dengan stok mencapai 2 juta ton di gudang Bulog.
“Dulu alasan kenaikan harga karena stok kurang. Sekarang stok berlimpah, jadi tidak boleh ada yang menaikkan harga seenaknya,” tambahnya.
Operasi Pasar Tekan Inflasi Pangan
Wamentan Sudaryono menjelaskan bahwa operasi pasar bertujuan menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan selama Ramadan. Momen ini sering kali menyebabkan lonjakan konsumsi, yang berpotensi memicu inflasi pangan dan menurunkan daya beli masyarakat.
“Operasi pasar ini kami lakukan secara terencana dan terkoordinasi di seluruh daerah untuk memastikan kebutuhan pangan tetap terpenuhi dengan harga yang stabil,” tegasnya.
Cakupan Operasi Pasar ke Seluruh Indonesia
Pemerintah telah memulai Operasi Pasar Pangan Murah pada 24 Februari 2025 dan akan melaksanakannya hingga 29 Maret 2025. Pada tahap awal, PT Pos Indonesia menggelar operasi pasar di 325 gerai, dengan 215 titik di Pulau Jawa dan 110 titik di luar Pulau Jawa.
Mulai 1 Maret 2025, cakupan operasi pasar akan diperluas ke seluruh wilayah Indonesia. Pemerintah berupaya memastikan distribusi bahan pangan merata agar masyarakat di berbagai daerah bisa membeli bahan pokok dengan harga yang terjangkau.
PT Pos Indonesia Dukung Distribusi Pangan
Sebagai bagian dari sinergi pemerintah dan BUMN, PT Pos Indonesia turut mendukung distribusi pangan dalam operasi pasar ini. Dengan jaringan logistik yang luas, PT Pos Indonesia berperan memastikan kelancaran distribusi dan keterjangkauan harga pangan.
“Kami berkomitmen mendukung operasi pasar ini agar masyarakat mendapatkan harga pangan yang stabil,” ujar Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal R. Djoemadi.
Harapan Pemerintah: Ramadan Tanpa Kekhawatiran Harga Pangan
Pemerintah berharap Operasi Pasar Pangan Murah ini dapat memberikan ketenangan bagi masyarakat dalam menjalani Ramadan. Dengan pasokan yang cukup dan harga yang stabil, masyarakat dapat bisa beribadah dengan lebih khusyuk tanpa harus khawatir lonjakan harga bahan pokok.
Pemerintah akan terus memantau pasar dan menindak tegas pihak yang menaikkan harga secara tidak wajar, seperti yang ditegaskan oleh Mentan Amran. Pemerintah mengambil langkah ini untuk melindungi daya beli masyarakat, terutama kelompok menengah ke bawah yang rentan terhadap kenaikan harga pangan.
Melalui kerja sama dengan BUMN Pangan dan PT Pos Indonesia, pemerintah berupaya menciptakan stabilitas harga pangan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.(Red)