Mewahnya Sel Novanto Di Lapas Sukamiskin, Ruarrr Biasa …

JABARNEWS | JAKARTA – Napi korupsi Setya Novanto kembali bikin heboh. Kali ini, terkait dengan ukuran sel yang ditempati Novanto di Lapas Sukamiskin Bandung. Sel yang ditempati Novanto ternyata lebih besar dibandingkan sel napi lainnya.

Dalam sidak yang dipimpin anggota Ombudsman Ninik Rahayu, didampingi kepala perwakilan dan 11 asisten dari Ombudsman, pada Kamis (13/9/2018) malam, ditemukan, kamar Novanto tampak luas dengan kasur dan selimut. Ada meja dan rak buku di kamar tersebut.

Nanik mengatakan, tidak tahu ukuran pasti kamar sel Novanto. Namun, menurutnya, luasnya dua kali lebih besar dari sel lainnya. Sementara kloset di sel lain bermodel jongkok, di kamar Novanto, menurut Nanik, tersedia kloset duduk.

Baca Juga:  Anggota Dewan Ikut Monitoring Kesehatan Ternak dari Luar Kota Bandung

Meski lebih luas, Ninik menyebut tidak ada fasilitas mewah yang ada di kamar narapidana kasus korupsi e-KTP itu.

“Tak menemukan barang mewah di sel tersebut, misalnya televisi. Kamar ditempati Novanto berbeda dengan yang terlihat dalam tayangan Mata Najwa, yang saat itu ikut sidak bersama Dirjen Pas Sri Puguh Budi Utami,” dikutip kepada detikcom, Sabtu (15/9/2018).

Novanto sebelumnya membantah pernyataan Ombudsman soal kamar selnya yang lebih luas ini. Menurutnya, kamarnya sama saja seperti sel-sel lain di Lapas Sukamiskin.

“Nggak ada itu, biasa. Itu bukan besar, itu kan bekas lapas. Nggak ada kok yang besar, sama saja lah, semua sama, standardisasi sama,” ucap Novanto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018).

Baca Juga:  Begini Isi RPP Turunan UU Omnibus Law Cipta Kerja

Sementara itu, Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai, temuan itu menunjukan ketidakseriusan pemerintah dalam memberantas praktik transaksional di dalam lapas.

“Ini sebenarnya tidak pernah menjadi pemikiran serius bagi pihak pengadilan, Kemenkum HAM. Kalau saja ini tidak ada perilaku pengistimewaan, khususnya muncul dari pihak Lapas ini nggak akan mungkin terjadi. Ini terjadi karena adanya kondisi-kondisi karena memang adanya upaya, sikap, kompromi dugaan kongkalikong Setya Novanto dengan oknum tertentu. Ini rahasia umum kan,” ujar Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW, Donal Fariz, Sabtu (15/9/2018).

Baca Juga:  Ridwan Kamil Klaim Pertumbuhan Ekonomi Jabar Tertinggi se-Pulau Jawa

Donald menjelaskan, kasus ditangkapnya mantan Kalapas Sukamiskin Wahid Husen beberapa waktu lalu hingga temuan Ombudsman soal sel mewah Novanto jadi bukti praktik transaksional di Lapas.

Menurutnya, hal itu sudah turun temurun terjadi meski ada pergantian menteri.

“Lapas butuh pembenahan serius dari segi manajemen fasilitas. Masa iya ada perbedaan langit bumi, di kasus kejahatan lain, orang berdesak-desakan ingin tidur. Ini problem masif, nggak hanya Sukamiskin tapi di banyak Lapas masih seperti itu. Menkum HAM harus cepat menangani perkara itu dan melakukan penegasan, penindakan terhadap orang yang memberikan fasilitas tersebut,” jelas Donal. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat