
“Mayoritas pembudidaya sudah memahami bahwa cuaca ekstrem dan fenomena upwelling dapat menyebabkan kematian ikan secara massal. Namun, banyak yang tetap menunda panen demi mendapatkan ukuran ikan yang lebih besar,” kata Ujang.
Ujang bersama Tim Balai Besar Perikanan Budi Daya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi serta Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta telah turun langsung ke lokasi untuk menilai situasi dan memberikan rekomendasi kepada para pembudidaya.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono juga mengingatkan para pembudidaya agar lebih memperhatikan keberlanjutan ekosistem dalam menjalankan usaha perikanan mereka.
“Keberlanjutan ekosistem harus menjadi prioritas dalam budidaya ikan. Dengan begitu, dampak buruk seperti ini dapat dicegah di masa mendatang,” tegasnya.
Dengan investigasi yang tengah berjalan, diharapkan penyebab pasti kejadian ini dapat segera diketahui dan solusi jangka panjang dapat diterapkan demi keberlanjutan perikanan di Indonesia. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News