MP BPJS & BPJS Ketenagakerjaan Cirebon Gelar Pasar Sembako Murah

JABAR NEWS | KOTA CIREBON – Masyarakat Peduli Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (MP BPJS) dengan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Cirebon menyelenggarakan Sosialisasi Program BPJS Ketenagakerjaan dan Pasar Sembako Murah di Alun-alun Kasepuhan, Cirebon (14/10/2017). 

Hadir dalam kegiatan tersebut Hery Susanto Koordinator Nasional MP BPJS, Andry Rubiantara, Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Cirebon, Elang Muhammad Nurasa, perwakilan Sultan Sepuh PRA Arief Natadiningrat, Fitrah Malik Korcab MP BPJS Cirebon, serta Ketua Serikat Pekerja se-wilayah Cirebon (Singaperbangsa, FSPMI, SPN, dan FKUI SBSI).

Koordinator Nasional MP BPJS Hery Susanto mengatakan bahwa banyak pihak yang menyebut sektor informal sebagai penyelamat perekonomian nasional karena mereka mempunyai daya tahan yang cukup kuat ditengah krisis ekonomi yang melanda.

Baca Juga:  Sebanyak 129 Korban Gempa Cianjur Jalani Perawatan di Kota Bandung

Pekerja sektor informal pada umumnya berusaha pada usaha-usaha ekonomi informal dengan ciri-ciri diantaranya, berskala mikro dengan modal kecil, menggunakan teknologi sederhana, menghasilkan barang dan atau jasa dengan kualitas relatif rendah, tempat usaha tidak tetap, mobilitas tenaga kerja sangat tinggi, kelangsungan usaha tidak terjamin, jam kerja tidak teratur, tingkat produktivitas dan penghasilan relatif rendah dan tidak tetap.

“Contoh spesifiknya seperti tukang becak, sopir angkot, petani, nelayan, pengamen jalanan, pedagang kaki lima, dan sebagainya,” kata Hery

Untuk pekerja formal, biasanya pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan diatur oleh perusahaan dimana mereka bekerja. Iuran dibayar dengan potongan gaji karyawan yang ikut BPJS Ketenagakerjaan. Tetapi kalau pekerja informal, masih sulit diterapkan jika bos/majikannya memotong gaji tenaga kerjanya setiap bulan untuk bayar iuran Jamsostek.

Baca Juga:  Jadwal Pemadaman Listrik di Purwakarta, Selasa 19 April 2022

“Saat ini potensi pekerja informal sangat besar, sedikitnya 73,20 juta orang pekerja (65,77%) dari angkatan kerja. Sementara kepesertaan mereka secara nasional masih sangat kecil, yakni sekitar 600 ribu pekerja informal dari potensi 70 juta pekerja informal,” tuturnya.

BPJS Ketenagakerjaan sebagai badan hukum publik yang menyelenggarakan program jaminan sosial menargetkan penambahan kepesertaan di sektor informal sebanyak 1 juta pekerja pada 2017.  Sedangkan 20 juta pekerja formal menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan dari potensi 50 juta pekerja.

Baca Juga:  Nelayan di Wilayah Pesisir Utara Karawang Keluhkan Pendangkalan Muara

Sementara itu Korcab MP BPJS Cirebon Fitrah Malik menambahkan terkait kegiatan Pasar Sembako Murah, sembako di lokasi ini dijual dengan Rp 75 ribu atau 50% dari harga pasar Rp 150 ribu dengan paket berisi Beras 7,5 kg, Gula 3 Kg, Minyak goreng 2 liter, dan Mie instan 10 pcs.

“Keikutsertaan warga dalam kegiatan ini harus mendaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan sektor informal/BPU untuk program wajib Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK),” ucapnya.

Sebagai penutup Fitrah menjelaskan kegiatan Pasar Sembako Murah tersebut sebagai bentuk responsif terhadap situasi ekonomi daya beli rendah di kalangan masyarakat. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat