“Dalam hitungan detik, air sungai keruh berwarna coklat menghantam seluruh pondok yang ada di pinggir sungai,” terang Sari.
Dia melihat masih banyak tikar dan pakaian pengunjung yang tertinggal di pondok-pondok. Pengunjung memilih menyelamatkan diri untuk naik ke darat.
“Aku melihat banyak pakaian pengunjung yang tertinggal di pondok, semuanya tersapu banjir bandang termasuk tikar milik yang punya pondok,” ungkap dia.
Sari mengaku sempat panik melihat banjir bandang tiba-tiba menyapu kawasan pemandian tersebut. Dia beruntung masih mendengar himbauan seorang pria agar naik ke darat karena akan terjadi banjir bandang.
“Sempat panik, karena baru pertama kali melihat banjir bandang, belum terpikirkan untuk kembali mandi di sungai, masih trauma takut banjir bandang kembali terjadi,” bilangnya. (Mad)