Ojol Di Majalengka Lebih Milih Off Atau Order Manual

JABARNEWS | MAJALENGKA – Kehadiran ojek online di Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat ini rupanya belum se-terkenal di daerah lain, bahkan warga belum menganggap butuh. Selain itu banyak warga belum bisa mengunduh aplikasi tersebut dan masih ada warga yang tidak memiliki telepon selular.

Akibatnya, banyak pengemudi ojek on line (ojol) lebih memilih order manual dan mematikan aplikasinya alias off line,

Seperti disampaikan warga Majalengka satu ini. Menurut Yanti, dia sudah dua kali menggunakan fasilitas ojeg online, aplikasi itu ia manfaatkan karena dari rumah tidak ada angkutan umum perkotaan yang bisa mengantarnya ke tempat tujuan.

Baca Juga:  Gelar Lomba Poskamling se Purwakarta, AKBP Suhardi Hery Haryanto Sampaikan Ini

“Sudah dua kali saya naik ojeg online. Saya gak daftar karena gak punya aplikasinya. Tapi saya berhasil membujuknya. Lagian waktu itu memang kondisi hape lagi low batt, trus belum ngerti juga cara download. Akhirnya ngobrol-ngobrol dan saya coba menawar tanpa perlu daftar ke aplikasi tersebut. Tukang Ojeg online sepakat, setelah disesuaikan soal harga ke tempat tujuan,” ungkapnya, Kamis (11/10/2018).

Baca Juga:  Percepat Kesembuhan dari Covid-19, Masyarakat Diminta Patuhi 3T

Namun, berbeda dengan salah seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggi bernama Ahmad. Ia mengatakan saat ini aplikasi ojek online memudahkannya untuk beraktifitas mengantarkan ke kampus, atau memesan makanan.

“Soal ongkos nyaris sama dengan ongkos naik angkutan kota. Terkadang, dalam kondisi tertentu, misalnya motor mogok, teman juga udah duluan berangkat. Saya pesan ojeg online,” ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang tukang ojeg online yang biasa mangkal di sekitar perkotaan Majalengka, mengakui bahwa tidak semua orderan ojeg. Namun juga orderan lainnya, hal itu membuat ia memilih tidak mengaktifkan aplikasi online tersebut.

Baca Juga:  Walah! Sebuah Rumah di Kota Banjar Hancur Setelah Disambar Petir

“Mau bagaimana lagi, kang. Kalau pelanggannya yang tua, lantas tak bawa hape atau bahkan belum punya aplikasinya tapi minta dianterin ke tempat tertentu, ya harus kita maklumi. Ya kita juga butuh pemasukan, kita terima saja, jadinya aplikasinya kadang off. Namun tidak semua, kalau yang muda-muda, biasanya order langsung melalui aplikasi,”ujar salah seorang ojol, yang enggan menyebut nama. (Rik)

Jabarnews | Berita Jawa Barat