Daerah

Pakar: Resistensi Antimikroba Bisa Ditangani Dengan Pendekatan One Health

×

Pakar: Resistensi Antimikroba Bisa Ditangani Dengan Pendekatan One Health

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi obat. (Pinterest)
Ilustrasi obat. (Pinterest)

“Kontribusi masyarakat dalam pencegahan dan penanganan AMR diperlukan yaitu dalam menggunakan antibiotik secara bijak, rasional berdasarkan resep dokter, dan tuntas sesuai petunjuk dokter sehingga angka kesembuhan meningkat dan mencegah kejadian resistansi,” ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan data WHO, penggunaan antibiotik meningkat 91 persen secara global dan meningkat 165 persen di negara-negara berkembang pada periode 2000-2015. Implikasi dari AMR adalah sulitnya penyembuhan penyakit dan semakin tingginya biaya kesehatan.

Baca Juga:  Cegah Virus Corona, PT KAI Daop 2 Bandung Berbagi Masker

Menurut penelitian dari European Observatory on Health Systems and Policies mengatakan bahwa rata-rata biaya perawatan yang dikeluarkan oleh pasien yang non-resistan terhadap bakteri Escherichia coli adalah sebesar 10.400 dolar AS atau sekitar Rp149 juta.

Baca Juga:  Geger Penemuan Mayat Bayi Laki-Laki dalam Karung Goni di Asahan Sumatra Utara

Sedangkan bagi pasien yang resistan, nilainya bertambah sebanyak 6 ribu dolar AS atau sekitar Rp86 juta, yang meliputi biaya perawatan, diagnosa, obat-obatan, dan layanan pendukung lainnya.

“Berdasarkan data dari WHO, selama 15 tahun terakhir, penggunaan antibiotik meningkat sampai 91 persen secara global dan di negara berkembang sendiri meningkat hingga 165 persen. Peningkatan tajam ini membuat AMR masuk ke dalam 10 ancaman kesehatan global paling berbahaya di dunia dan perlu ditangani dengan baik,” kata Prof. Agus.

Baca Juga:  Puluhan Petani Kelompok 80 Demo ke Kantor Bupati Serdang Bedagai Tuntut HGU PT DMK Tidak Diperpanjang
Pages ( 2 of 3 ): 1 2 3

Tinggalkan Balasan