Pemkot menargetkan pembentukan 700 KBS hingga akhir tahun. Adapun rencana pengelolaan sampahnya adalah 25% dimusnahkan, 25% diolah kembali, 50% dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Dengan cakupan 1.597 RW di Kota Bandung, sistem pengelolaan berbasis masyarakat ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada TPA serta mempercepat penerapan sistem pengolahan sampah yang lebih efektif dan ramah lingkungan.
Selain itu, Pemkot juga meluncurkan Mobil Pacman, kendaraan khusus yang bertugas mengangkut sampah di jalanan kota, guna mempercepat pembersihan wilayah yang rawan sampah.
Farhan menekankan bahwa kesadaran masyarakat menjadi kunci keberhasilan program pengelolaan sampah ini.
“Kami butuh peran serta warga. Kalau masyarakat aktif memilah sampah dan tidak membuang sembarangan, persoalan sampah di Bandung bisa teratasi lebih cepat,” pungkasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News