Ia mengingatkan bahwa sektor hospitality turut terdampak jika pemerintah memangkas habis anggaran kegiatan semacam itu.
“Kita harus perhatikan sektor hotel dan restoran, mereka punya pekerja dan rantai pasok yang panjang. Jadi jangan sampai mati karena kebijakan efisiensi,” kata Tito dalam pernyataan resminya, Rabu, 4 Juni 2025.
Ia mengungkapkan bahwa arahan ini sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto yang meminta agar sektor perhotelan tetap diberi ruang untuk hidup, meskipun ada pengetatan anggaran.
“Boleh dikurangi, tapi jangan sampai nol. Karena kalau tidak ada sama sekali, sektor ini bisa terganggu keberlanjutannya,” ujar Tito. (tik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News