Hingga tahun 2025, Kota Bandung mencatat 9.784 kasus HIV, di mana 6.370 kasus telah mendapatkan penanganan. Meski demikian, masih banyak tantangan seperti rendahnya kesadaran masyarakat dan masih kuatnya stigma terhadap Orang dengan HIV (ODHIV).
Maia menyebutkan bahwa penularan HIV tidak berdiri sendiri, namun berkaitan erat dengan isu kesehatan lainnya seperti stunting dan perilaku berisiko. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan yang holistik, menyentuh berbagai aspek sosial dan kesehatan masyarakat.
Strategi STOP menjadi pendekatan utama KPA Kota Bandung:
- SULUH: Edukasi masif hingga tingkat RT/RW, menyasar berbagai lapisan masyarakat.
- TEMUKAN: Perluasan akses tes HIV agar deteksi bisa dilakukan sedini mungkin.
- OBATI: Terapi ARV bagi pasien HIV untuk menekan angka infeksi dan menjaga kualitas hidup.
- PERTAHANKAN: Mendukung kepatuhan terapi seumur hidup serta membangun lingkungan bebas stigma dan diskriminasi.
Langkah ini menunjukkan bahwa penanggulangan HIV/AIDS bukan hanya tugas tenaga kesehatan, tetapi gerakan kolektif yang harus melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Dengan pendekatan inklusi, berbasis komunitas, dan kolaboratif, Kota Bandung optimistis menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan inklusif bagi seluruh warganya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News