Daerah

Penjara Banceuy: Rahim Gagasan Merdeka dari ‘Bung Besar’ Soekarno

×

Penjara Banceuy: Rahim Gagasan Merdeka dari ‘Bung Besar’ Soekarno

Sebarkan artikel ini
Penjara Banceuy: Rahim Gagasan Merdeka dari 'Bung Besar' Soekarno
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyusuri jejak sejarah Bung Karno di Penjara Banceuy dalam rangka peringatan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2025.

JABARNEWS | BANDUNG – Bukan di Surabaya tempat Bung Karno menemukan nyala ideologinya, dan bukan pula di Blitar tempat ia beristirahat abadi. Justru di Bandung—dari balik jeruji gelap Penjara Banceuy—api perjuangan sang Proklamator menyala terang. Di kota ini, bukan sekadar tokoh yang tumbuh, tapi sebuah gagasan besar tentang kemerdekaan lahir dan mengguncang dunia.

Demikian ungkapan langsung Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, saat memimpin kegiatan Napak Tilas ke Museum Penjara Banceuy bersama jajaran Forkopimda pada Minggu, 1 Juni 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila.

Bandung: Titik Balik Sejarah Perlawanan

“Di Surabaya Bung Karno lahir. Di Blitar beliau disemayamkan. Tapi di Bandung, Bung Besar lahir,” ucap Farhan lantang, menyulut semangat para peserta upacara pagi itu.

Bagi Farhan, kata “lahir” bukan semata-mata soal biologis. Ia merujuk pada momen ketika Soekarno, sebagai anak bangsa, membentuk kesadaran penuh tentang perjuangan dan nilai-nilai kebangsaan. “Lahir secara ideologis, dari keyakinan dan perjuangan,” tambahnya.

Baca Juga:  ASKOPIS Soroti Isu Hoax dan Politisasi Agama Jelang Pemilu 2024

Ia menegaskan bahwa Bandung menjadi saksi bisu kelahiran gagasan-gagasan besar yang kelak mengguncang tatanan kolonialisme dunia. Di balik ruang sempit Penjara Banceuy, Soekarno bersama tiga sahabatnya merajut benang-benang pemikiran revolusioner yang kelak melahirkan karya legendaris: Indonesia Menggugat.

Dari Jeruji Gelap, Lahir Terang Perlawanan

Dari sel berukuran hanya 2,1 x 1,46 meter tanpa penerangan listrik, Bung Karno justru menyalakan pelita perjuangan. Selama hampir sembilan bulan, mulai Desember 1929 hingga Agustus 1930, ia mengasah pikirannya. Diaa merangkum penderitaan rakyat, dan menyusun amunisi intelektual dalam bentuk pleidoi yang kemudian dia sampaikan di Gedung Indonesia Menggugat.

Baca Juga:  Herman Suryatman Targetkan Pompanisasi Selesai 100 Persen Bulan Ini

“Pleidoi itu menginspirasi banyak bangsa di dunia untuk memperjuangkan kemerdekaan, dan mengenalkan konsep nation-state atau negara-bangsa,” terang Farhan. Menurutnya, dari titik inilah, Bandung patut tercatat sebagai rahim yang melahirkan gagasan kemerdekaan Indonesia.

Gagasan Tak Bisa Dipenjara

Meski mendekam di penjara, nyatanya semangat Soekarno melesat jauh melampaui tembok penjara. Farhan menekankan bahwa kekuatan ide tidak pernah tunduk pada tekanan fisik. Justru dari balik jeruji, tekad Bung Karno mengeras.

“Dari Desember 1929 hingga Agustus 1930, beliau ada di penjara hanya dalam sel ukuran 2,1 x 1,46 meter tanpa listrik. Tapi semangatnya justru semakin kuat. Dari situlah lahir karya tulis yang mengguncang,” tegasnya penuh penghargaan.

Generasi Muda: Penjaga Api Sejarah

Menariknya, semangat itu kini terus terjaga oleh generasi muda. Farhan tak lupa menyampaikan apresiasi kepada pemuda-pemudi Bandung yang, menurutnya, tetap menunjukkan kepedulian terhadap sejarah, meskipun dengan ekspresi yang berbeda.

Baca Juga:  Lonjakan Sampah di Kota Depok Saat Lebaran Capai 1.100 Ton, Ini Kata DLHK

Ia menyoroti penampilan pasukan Paskibraka dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila sebagai contoh nyata semangat nasionalisme kaum muda. “Saya tidak sendiri. Kami di Pemerintah Kota Bandung mendapat dukungan penuh oleh Forkopimda, dari TNI, Polri, hingga DPRD,” ujarnya.

Menjaga Bara Sejarah Tetap Menyala

Lebih dari sekadar seremonial, napak tilas ini menjadi pengingat bahwa perjuangan kemerdekaan bukan hanya kisah masa lalu. Ia adalah warisan ideologis yang harus dijaga, selalu tertanam, dan tetap hidup terus-menerus.

“Bersama-sama, kami memastikan bahwa sejarah ini terus hidup. Karena dari Bandunglah, Bung Besar lahir untuk Indonesia,” pungkas Farhan dengan penuh keyakinan.(Red)