“Khawatir kalau dipakai akan ambruk, saat ini juga sudah mulai putus. Berharap bisa diperhatikan serius,” tuturnya.
Japar menambahkan, masih beruntung saat pasca diterjangnya jembatan pada tanggal 25 Desember 2021, itu tidak ada korban jiwa. Hanya saja tersendat akses perekonomian, dan aktivitas warga rawan akan kecelakaan.
“Apalagi sering dilalui anak sekolah (pelajar) setiap hari, warga di dua perbatasan Kabupaten Garut dan Cianjur,” tutupnya singkat.
Terpisah, namun sayangnya Dinas Perkimtan Kabupaten Cianjur saat dihubungi langsung melalui via WhatsApp (WA), masih belum bisa memberikan menjelaskan. (Mul)