Perempuan Yang Dituding Penculik Ternyata Alami Gangguan Kejiwaan

JABARNEWS | PURWAKARTA – Perempuan yang diduga sebagai pelaku penculikan oleh warga kampung Bojong sono RT 03 RW 01 Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta ternyata mengalami gangguan kejiwaan,  pihak keluarga mengklarifikasi hal ini kepada sejumlah awak media di Mapolsek Purwakarta Kota, Selasa (9/10/2018).

“Tolong luruskan, dia bukan penculik anak. Memang mengalami gangguan kejiwaan, sudah 20 tahun sering kabur-kaburan, ngamuk,” ujar H. Supyan Sauri (46), suami perempuan yang dituding sebagai pelaku penculikan.

Perempuan yang diketahui bernama Hj. Ima Maryati, Supyan memastikan istrinya itu tidak berniat incar anak kecil apalagi sampai tega melakukan penculikan.

Baca Juga:  Warga Resah, Kawanan Monyet Liar di Tebing Tinggi Curi Pakaian dan Makanan

“Saya pastikan dia tidak mengincar anak. Dia sering bermain dengan keponakan – keponakanya yang masih kecil, mungkin anak itu dia fikir keponakanya,” ucapnya.

Supyan menambahkan, istrinya pergi dari rumahnya di Kampung Tungilis RT 01/01 Desa Ciputri , Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur sudah lebih dari satu minggu.

“Mungkin orang lain enggak tahu bagaimana kondisi istri saya ini memang mengalami gangguan jiwa, keluarga dan tetangga terpukul terlebih lagi anaknya. Dia sampai nangis, tuh sekarang juga masih nangis,” ucapnya.

Baca Juga:  Soal Jembatan Cinta di Cililin Bandung Barat, Ridwan Kamil Harap Bisa Gerakan Ekonomi dan Pendidikan

Di tempat yang sama, H. Buldan (60) ayah dari Hj. Ima Maryati membenarkan anaknya itu memang mengalami gangguan kejiwaan sudah lebih dari 5 Tahun.

“Sudah dua kali di rawat, tapi memang kambuhan kalau sedang sembuh normal saja seperti biasa sama suami, sama anak, sama tetangga juga biasa. Kadang kumat, tapi sama orang nggak sampai galak nyerang atau gimana. Nah Ima kumat karena tidak diberikan obat oleh suaminya sudah hampir 3 bulan,  kerena suaminya khawatir obat tersebut mengganggu pada anak yang sedang di susuinya,” tutur H. Buldan.

Baca Juga:  Bupati Anne Ratna Mustika Ajak Partai Politik di Purwakarta Wujudkan Pemilu 2024 Damai dan Aman

Dia menambahkan, Kalau anaknya kabur begitu berarti sakitnya sedang jadi, misalkan sembuh dua bulan sakitnya sebentar.

“Saya kaget pas dapat kabar dari Kapolsek Pacet, kabarnya anak saya ngejar dan mau nyulik anak di Purwakarta. Padahal sehari-harinya enggak sampai seperti itu. Tetangga di rumah juga enggak sampai percaya kalau anak saya seperti itu,” ungkapnya.  (Gin)

Jabarnews | Berita Jawa Barat