JABARNEWS | CIANJUR – Pergeseran tanah yang terus terjadi di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyebabkan kerusakan serius pada sedikitnya 200 rumah, dengan 66 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke tempat aman.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanawijaya, mengungkapkan bahwa pergeseran tanah masih aktif di dua desa terdampak, yakni Desa Situhiang dan Desa Pangadegan. Tim BPBD telah diterjunkan ke lapangan untuk melakukan pendataan lanjutan terhadap rumah yang terdampak.
“Setelah pendataan lengkap, kami akan bahas hasilnya dengan dinas terkait untuk penanganan jangka panjang. Pergeseran tanah ini sudah berlangsung sejak beberapa bulan lalu dan terus meluas,” ujar Asep di Cianjur, Kamis (20/6/2025).
BPBD tengah menyiapkan langkah penanganan cepat, termasuk mencari lahan relokasi sementara untuk warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat dan tidak dapat lagi dihuni.
“Warga yang mengungsi ke rumah saudaranya tetap kami bantu dengan logistik. Bagi yang masih bertahan di rumah masing-masing, kami minta tetap waspada dan segera mengungsi saat hujan deras turun,” tambahnya.