Dedi juga menyoroti persoalan sampah yang hingga kini belum tertangani secara optimal. Ia mendorong agar setiap desa dan kelurahan menerapkan sistem pengelolaan sampah secara mandiri.
Tak hanya itu, sektor perikanan juga menjadi perhatian. Dedi menekankan pentingnya revitalisasi kampung nelayan serta pengembangan sentra produksi perikanan, mengingat Subang memiliki keunggulan geografis berupa laut dan pegunungan.
Ia pun menegaskan pentingnya menata ulang sentra perkebunan nanas di Subang selatan, namun dengan tetap menjaga agar tidak tumpang tindih dengan aktivitas pertambangan.
Di akhir pernyataannya, Dedi mengkritik kondisi banjir yang terjadi di wilayah selatan Subang, fenomena yang menurutnya tidak lazim.
“Banjir biasanya di utara, tapi sekarang malah selatan yang terdampak. Ini menandakan ada kerusakan lingkungan yang dipicu tata kelola pemerintahan yang belum beres,” tegasnya. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News