“Luka terbuka berukuran sekitar 18 sentimeter dengan kedalaman yang mencapai organ dalam dan rongga tubuh. Namun kami tidak menemukan benda asing di dalam luka tersebut,” ujar dr Aida kepada wartawan.
Menurutnya, bentuk luka tidak menunjukkan karakteristik luka tembak pada umumnya. “Lukanya acak dan tidak terfokus pada satu titik. Arah luka juga menyilang dari kanan ke kiri,” jelasnya.
Lebih lanjut, tim forensik menyimpulkan bahwa luka tersebut kemungkinan besar diakibatkan oleh benda tumpul yang menyebabkan kerusakan pada organ vital, terutama paru-paru, hingga menimbulkan perdarahan hebat.
“Beberapa organ dalam terlihat pucat. Dari hasil pemeriksaan, kematian disebabkan oleh trauma benda tumpul yang mengenai paru-paru dan menyebabkan perdarahan,” kata Aida.
Hingga kini, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait kasus ini. Penyelidikan masih berlangsung guna memastikan asal-muasal peluru serta pihak yang bertanggung jawab. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News