Petani Resah, Lahan Pertanian Dijadikan Pabrik

JABARNEWS | MAJALENGKA – Imbas dari akan adanya pembangunan sejumlah pabrik di wilayah perbatasan antara Kecamatan Palasah dengan Kecamatan Ligung, membuat para petani yang biasa menggarap lahan di wilayah itu resah. Alasannya jika benar-benar akan berdiri pabrik, maka kemungkinan besar mereka tidak bisa bercocok tanam lagi.

Hal ini salah satunya diungkapkan petani di wilayah Leuwiliang, Kecamatan Ligung, Sukri. Menurutnya, pihaknya khawatir karena saat ini sebagian tanah pertanian di wilayah perbatasan antara Ligung dan Palasah, tepatnya di area tanah eks kebun tebu yang masuk wilayah Desa Cisambeng dan Majasuka kini sudah nyaris terjual untuk pembangunan pabrik.

Baca Juga:  Purwakarta Bakal Gelar Kompetisi ML Khusus Gamers Perempuan

“Kami ini petani dan punya lahan garapan di wilayah itu, tapi sebagiannya sudah terjual untuk pembangunan pabrik. Kalau bisa pemerintah harus lebih melindungi masyarakat petani, kalau benar-benar berdiri pabrik itu, kami akan melakukan apa?” ungkapnya, Rabu (23/5/2018).

Baca Juga:  Pria di Tanjungbalai Cabuli ABG Dibelakang Rumah Korban

Petani lainnya di desa Cisambeng, Ratna, mengatakan, pihaknya juga merasa khawatir karena lahan pertanian milik orang tuanya itu dekat dengan jalan tol Cipali. Lahan itu kini diincar oleh para pemilik modal. Ia sendiri belum punya ancang-ancang untuk apapun untuk persiapan tersebut.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Agulkan Penangan Stunting saat Kepemimpinannya, Sukses?

“Jadi nanti kalau semua lahan di sana sudah dibangun pabrik, saya harus ke mana lagi bercocok tanamnya. Sementara saat ini beli tanah itu agak susah, kalaupun ada jaraknya jauh, di wilayah kecamatan lain,” ungkapnya. (Rik)

Jabarnews | Berita Jawa Barat