Hoaks! Vaksin Covid-19 Bikin Pendek Umur dan Darah Kental

JABARNEWS | BANDUNG – Kabar hoaks beredar melalui pesan berantai di aplikasi WhatsApp yang mengklaim bahwa Vaksinasi Covid 19 dapat memperpendek umur penggunanya dan menyebabkan darah kental.

Juru bicara Vaksinasi Covid 19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi memberikan tanggapan terkait dampak vaksin yang dapat memperpendek umur dan menyebabkan darah menjadi kental.

Menurut Nadia, informasi tentang Vaksinasi Covid 19 dapat menyebabkan darah menjadi kental tersebut tidak benar.

Baca Juga:  Temui Orang Tua Korban Penganiayaan di Bogor, Uu Ruzhanul Ulum Minta Pihak Sekolah Lebih Tegas

Baca Juga: Berapa Lama Sih Kita Dianjurkan Untuk Ganti Pembalut Saat Menstruasi?

Baca Juga: Protes Pada Pengusaha Tambang, Warga Bogor Tutup Jalan Ditanami Pohon Pisang

“Itu tidak benar. Salah satu efek samping, ada yang menyebabkan pengentalan darah tapi bukan darahnya menjadi kental seperti postingan tersebut,” katanya.

Baca Juga: Makanan Disemutin Boleh Dimakan Nggak sih? Ini Kata Dr. Nadia Alaydrus

Baca Juga: Pemulihan Ekonomi Nasional Ada di Tangan Jabar, Ini Modal Dasarnya

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Hari ini Untuk Taurus, Pisces dan Aries

Nadia juga menyebutkan pengentalan darah pada vaksinasi sangat jarang terjadi.

Selain itu, Nadia juga membantah klaim yang menyebutkan jika vaksin Covid-19 dapat memperpendek usia seseorang.

“Itu tidak benar ya”. ucapnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum juga telah memastikan bahwa vaksin Covid-19 itu aman, tidak ada efek samping berlebihan. Adapun karena tidak jujur saat screening.

Baca Juga:  Polsek Siantar Timur Ringkus Jurtul Judi Togel

Baca Juga: Kemendes Susun Masterplan TSTP di Kabupaten Muna, Hasilkan Beberapa Rekomendasi Ini

Baca Juga: Review Video Switcher Livepro L1, Janjikan Kemudahan Saat Live Streaming

“Jadi mungkin dalam screening warga tersebut tidak menyebut bahwa dirinya punya penyakit bawaan dan malah bilang sehat, jadinya tidak jujur. Kalau jujur pasti tidak akan disuntik vaksin jika orang itu sakit,” ucapnya. ***