Kedatangan Transmigran Asal Jatim dan DIY ke Sulbar Dapat Sambutan Hangat, Ini Pesan Gubernur

JABARNEWS | MAMUJU – Kedatangan  para transmigran asal Provinsi Jawa Timur dan dari DIY di Lapangan Depan Kantor UPTD Saluandeang, Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat, Selasa (26/10/2021) mendapatkan sambutan hangat.

Para transmigran tersebut berjumlah 72 orang dimana 39 jiwa dari 11 KK berasal Jawa Timur dan 33 Jiwa dari 10 KK berasal DIY.

Gubernur Sulawesi Barat, H. Andi Ali Baal Masdar, dan Wakil Bupati Mamuju Tengah, Drs H Muh Amin Jasa MM, didampingi Staf Ahli Menteri Bidang Hukum dan Reformasi Birokrasi Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, Raden Hari Pramudiono beserta jajaran Ditjen PPKTrans, Kepala OPD Lingkup Pemprov Sulbar dan Pemkab Mamuju Tengah, serta warga sekitar menyambut hangat kedatangan mereka.

Baca Juga: Kasus Korupsi Hibah 36,5 M di KPU, Kejari Serdang Bedagai Tetapkan 3 Tersangka

Baca Juga: Percepatan Vaksinasi Bagi Lansia di Purwakarta Integrasikan Dengan Posbindu

Sebanyak 21 KK tersebut ditempatkan di 2 (dua) lokasi transmigrasi Saluandeang dan Salulisu dengan rincian 13 KK terdiri atas 3 KK transmigran asal Jatim yaitu Kabupaten Blitar dan 10 KK transmigran asal DIY yaitu 5 KK asal Kabupaten Bantul dan 5 KK asal Kab. Gunung Kidul ditempatkan di lokasi transmigrasi Saluandeang bersama dengan 35 KK Transmigran Penduduk Setempat (lokal).

Baca Juga:  Begini Janji Bupati Cianjur Dan Wakilnya Usai Dilantik

Baca Juga: Polres Pematangsiantar Gelar Vaksinasi Massal, Sasaran Masyarakat Umum

Baca Juga: Bagi Penderita Lupus, Pola Hidup Seperti Ini Sangat Dianjurkan

Sementara 8 KK transmigran asal Jatim yaitu Kabupaten Trenggalek lainnya akan ditempatkan di lokasi transmigrasi Salulisu bersama sejumlah 30 KK Transmigran Penduduk Setempat (lokal).

Dalam sambutannya, Gubernur berharap kepada transmigran asal Jatim dan DIY ini menjadi warga Sulawesi Barat yang setelah ditempatkan dapat membaur dengan warga setempat dan bekerjasama dalam berusaha dan mengembangkan desa hingga menjadi desa mandiri.

“Pesan kami, saling hormat-menghormatilah dan saling menghargai kebiasaan dan budaya masing-masing, bekerja dan saling bahu-membahu, serta gotong royong dalam pembentukan karakter dan pembangunan desa di lokasi transmigrasi,” ujar Ali Baal.

Lebih lanjut Gubernur Ali mengingatkan agar para transmigran dapat menyelesaikan setiap perbedaan atau permasalahan dengan rasa persaudaraan dalam musyawarah.

Baca Juga: Wow, di Tengah Pandemi Tahun Ke-2, Bank Bjb Catat Laba Bersih Rp1,4 Triliun

Baca Juga: Jambret Smartphone Pelajar, Mantan Residivis Asal Asahan di Tembak

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Bidang Hukum dan Reformasi Birokrasi Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, Raden Hari Pramudiono dalam sambutannya menyampaikan bahwa orientasi program transmigrasi ke depan akan fokus untuk mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan di berbagai daerah di Indonesia serta memberikan dukungan yang signifikan dalam kegiatan peningkatan ketahanan pangan dan produksi dalam negeri.

Baca Juga:  Oded Apresiasi Hasil Survei Pro ASST

“Cita-cita untuk meningkatkan kesejahteraan dan membangun masa depan yang lebih baik harus diikuti dengan niat dan tekat serta kerja keras. Oleh karena itu, transmigran daerah asal harus dapat membiasakan diri dengan adat istiadat setempat sekaligus mengembangkan budaya masyarakat setempat,” ucap Hari Pramudiono.

Adapun bantuan pemerintah yang diberikan kepada transmigran melalui program transmigrasi ini berupa Rumah Transmigran dan Jamban Keluarga (RTJK), Lahan Pekarangan seluas 0,1 Ha, Lahan Usaha I seluas 0,9 Ha, Lahan Usaha II seluas 1 Ha, Pembangkit Listrik Tenaga Surya Portabel, Perbekalan seperti sandang, peralatan pertanian, peralatan pertukangan, alat tidur, dan alat dapur, serta Jaminan Hidup Beras dan Non Beras.

Baca Juga: Bagi Penderita Lupus, Pola Hidup Seperti Ini Sangat Dianjurkan

Sementara fasilitas umum yang disediakan di lokasi transmigrasi antara lain Sarana Air Bersih (SAB), jembatan permanen dan semi permanen, jalan poros dan jalan desa, Sekolah Dasar, Puskesmas Pembantu, Masjid, Balai Desa, Gudang, Rumah Petugas, dan Kantor Unit Desa.

Baca Juga:  Satgas Covid-19: Banyak Warga KBB Curi-curi Kesempatan Gelar Hajatan

Selain itu, transmigran juga diberikan Bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian/Peternakan (Ternak Sapi) senilai Rp 100 Juta oleh Kementerian Pertanian.

Kegiatan penempatan transmigran ini juga dirangkaikan dengan Tanam Perdana Jagung Hibrida di 2 (dua) lokasi transmigrasi Saluandeang dan Salulisu. Tanam jagung ini merupakan kerjasama Kemitraan/Investor dan Perbankan dengan Jaminan Sertifikat Hak Milik warga transmigran dengan PT. Karya Agung Prawira dan PT. Pupuk Kaltim, serta Perbankan BUMN seluas 2.500 Ha.

Ke depannya, SHM Lokasi Saluandeang akan dimanfaatkan dalam program Agro Solution dari PT Pupuk Kaltim yang telah melakukan PKS dengan Perbankan. Nantinya, warga akan memiliki Dana Kredit Usaha Rakyat dengan melakukan Penanaman Jagung dengan bantuan PT Karya Agung Prawira sebagai Produsen langsung untuk pembelian.

Baca Juga: Ratusan Pelajar Serdang Bedagai Ikuti Vaksinasi Massal

Tak hanya itu, rangkaian kegiatan lain masih akan dilakukan pada Rabu (27/10) berupa Penyerahan Sertifikat Hak Milik (SHM) di Lokasi Sinyonyoi SP. 1 sejumlah 348 bidang yang terdiri dari Lahan Pekarangan dan Lahan Usaha I yang akan dibagikan kepada 20 transmigran. ***