JABARNEWS | BANDUNG – Covid-19 memiliki gejala yang khas yaitu Anosmia atau hilangnya kemampuan mencium bau. Karena pada dasarnya virus SARS-CoV-2 menyerang indera penciuman dan memblokir fungsi vitalnya untuk sementara waktu.
Namun, gejala tersebut juga terdapat pada pasien flu atau pilek. Lalu, bagaimana cara membedakan anosmia pada Covid-19 dan pilek?
Menurut studi yang dipublikasikan jurnal Rhinology, peneliti menguji kemampuan indra pengecap pada 10 pasien Covid-19, 10 pasien flu atau pilek, dan 10 orang sehat.
Hasil dari penelitian tersebut ditemukan bahwa fungsi penciuman pada pasien Covid-19 mengalami kehilangan yang signifikan.
Pada pasien Covid-19, hilangnya kemampuan mencium bau diiringi pula dengan ketidakmampuan indera pengecap dalam merasakan makanan, khususnya membedakan rasa pahit dan manis.
Pada kasus flu hilangnya kemampuan penciuman muncul akibat hidung dan saluran napas yang tersumbat oleh lendir yang dihasilkan. Sementara pada pasien Covid-19, hilangnya fungsi penciuman terjadi karena penyebaran infeksi ke saraf penciuman bukan karena hidung tersumbat.
Indikator yang terakhir adalah gejala anosmia pada kasus pilek, umumnya hanya berlangsung pada kurun waktu sepekan sedangkan pada Covid-19, anosmia terjadi dalam waktu yang lama hingga hampir satu bulan lamanya.
Supaya terhindar dari bahaya Covid-19 ataupun flu, alangkah baiknya selalu mematuhi protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak (3M).
Penulis: Dewi Gayatri