Rendahnya IPM dan Tingginya Kasus Stunting Jadi Permasalahan Utama di Kabupaten Cianjur

Kemiskinan
Ilustrasi kemiskinan. (Foto: Liputan6).

JABARNEWS | CIANJUR – Rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan angka stunting yang masih tinggi menjadi permasalahan yang kompleks di Kabupaten Cianjur.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan bahwa sejak dua tahun terakhir Cianjur banyak mendapat penilaian terbaik dari tingkat provinsi dan pusat dalam pencapaian program namun terkait IPM masih dalam posisi yang rendah.

Baca Juga:  Pemerintah Kabupaten Garut Bakal Evaluasi Pelayanan Wisata Selama Musim Libur Lebaran

“Ini menjadi tugas bersama antar dinas dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam meningkatkan IPM di Cianjur, sedangkan motornya dinas pendidikan, dinas sosial dan dinas kesehatan,” kata Herman di Cianjur, Rabu (13/7/2022).

Baca Juga:  Kasus HIV/AIDS di Cianjur Meningkat, Pemerintah Diminta Pemkab Beri Pendampingan Maksimal bagi ODHA

Dia menjelaskan, indikator sasaran meningkatnya derajat pendidikan masyarakat adalah indeks pendidikan dari tahun 2017-2021, indeks pendidikan terus mengalami peningkatan namun kenaikan per tahunnya kecil sehingga masih jauh dari target akhir indeks pendidikan di RPJMD.

Baca Juga:  Hujan, Jalur Kereta Api Bogor-Sukabumi Tertutup Longsor

Tahun 2017 nilai indeks pendidikan sebesar 0,5610 poin meningkat menjadi 0,5724 poin di tahun 2020 sedangkan target akhir yang ingin dicapai adalah sebesar 0,6045 poin, sehingga tingkat capaian sampai tahun 2020 terhadap target akhir RPJMD baru sebesar 94,69 persen.