
CV Putera Belko menyebutkan bahwa kendala di lapangan menjadi alasan utama lambatnya pengerjaan. Mereka mengklaim sulit memulai pekerjaan karena masih ada aktivitas perkantoran dan pedagang di sekitar stadion. Atas dasar itu, mereka meminta kompensasi kepada pemerintah daerah.
Menanggapi permohonan tersebut, DPUPR Karawang akan mengkaji alasan yang diajukan. “Kami meminta kontraktor melengkapi bukti dan data yang relevan untuk mendukung permohonan kompensasi mereka,” jelas Rusman.
Di sisi lain, Bupati Karawang Aep Syaepuloh menyatakan kekecewaannya atas lambatnya progres renovasi stadion. Ia mendorong kontraktor untuk segera mengambil langkah-langkah percepatan, seperti menambah alat berat dan tenaga kerja, agar target penyelesaian proyek dapat tercapai.
Bupati juga meminta DPUPR meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan proyek tersebut. “Pengawasan harus diperketat agar kualitas hasil pekerjaan terjaga dan proyek bisa selesai sesuai waktu yang direncanakan,” tegasnya.
Renovasi Stadion Singaperbangsa menjadi perhatian publik, mengingat stadion ini memiliki peran penting sebagai fasilitas olahraga bagi masyarakat Karawang. Keterlambatan pengerjaannya tentu menjadi tantangan besar bagi pihak terkait. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News