
Sebagai lulusan Sastra Jepang Unpad angkatan 1992, Nuning memiliki rekam jejak akademik dan profesional yang mengesankan. Ia melanjutkan studinya di Universitas Indonesia dan State University of New York at Buffalo.
Di dunia profesional, ia dikenal sebagai spesialis pembuka pasar bagi startup dan investasi di Indonesia. Selain itu, Nuning juga aktif di bidang kebijakan keimigrasian dan kewarganegaraan, serta berperan sebagai perwakilan diaspora yang kerap menjadi narasumber pemerintah.
“Salah satu pencapaian monumental saya adalah advokasi terkait Dwi Kewarganegaraan Terbatas,” ungkapnya.
Menjawab tantangan kepengurusan Ika Sadaya, Nuning menegaskan bahwa sistem di diaspora dan kegiatan sosial yang ia jalankan sudah stabil, sehingga ia memiliki waktu untuk memimpin organisasi alumni ini.
“Keberhasilan Ika Sadaya tergantung pada tim yang mendukung program kerja. Kami harus membangun organisasi yang agile, adaptif, dan relevan, mengakomodasi aspirasi dari empat generasi: X, Y, Z, dan A. Dengan dukungan semua pihak, insya Allah, kami dapat melakukan pemulihan dan pembaruan agar Ika Sadaya semakin kuat,” pungkasnya.