Ribuan Ikan di Waduk Jatiluhur Mati Massal, Penyebabnya Karena Ini

JABARNEWS | PURWAKARTA – Ribuan ekor ikan di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, mendadak mati secara massal. Kematian ikan tersebut duga Cuaca buruk yang terjadi hampir sepekan terakhir ini.

Fenomena alam yang menyebabkan ikan mati ini sering disebut para petani Keramba Jaring Apung (KJA) di Waduk Jatiluhur Kabupaten Purwakarta dengan istilah Umbalan.

Umbalan adalah fenomena naiknya arus air yang membawa endapan lumpur dari dasar waduk ke permukaan. Umbalan terjadi akibat cuaca mendung yang berkelanjutan menyusul tingginya intensitas hujan, seperti yang terjadi sejak beberapa hari terakhir ini.

Baca Juga:  Jadwal Imsakiyah dan Salat Wilayah Purwakarta, Subang, Karawang Kamis 20 April 2023

Kejadian yang paling parah di daerah kampung Pasir Kole, Desa Kutamanah, Kecamatan Sukasari dan Kampung Madang, Desa Kertamanah, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta.

Menurut, Pejabat Sementara Kepala Desa (Pjs Kades) Kertamanah, Sundana, intensitas hujan yang tinggi menyebabkan tidak adanya sinar matahari yang menyinari danau Jatiluhur. Sehingga air dari dasar waduk naik ke permukaan dengan membawa endapan yang terdiri dari lumpur dan sisa-sisa pakan ikan.

Baca Juga:  Pansus 5 DPRD Kota Bandung Tampung Aspirasi FGD Terkait Raperda

“Endapan lumpur dan pakan menjadi racun dan membuat ikan kekurangan oksigen. Sehingga ikan mabuk dan mati massal,” Ucap Sundana, Saat dihubungi melalui telepon selulernya, Pada Kamis (10/12/2020)

Diktahui, jenis ikan yang dibudidayakan di dua waduk ini sebagian besar adalah ikan mas dan nila. Ikan mati akibat umbalan ini didominasi ikan mas, sementara ikan nila, sampai saat ini masih bisa bertahan hidup.

Baca Juga:  Begini Mitos Dibalik Keindahan Curug Cinulang di Desa Sindulang Sumedang

“Namun jika kondisi cuaca buruk berlangsung lama, maka tidak menutup kemungkinan ikan nila juga terkena dampaknya,” jelas pria yang akrab disapa Kisun itu.

Dengan fenomena tersebut dipastikan para pelaku usaha KJA akan. mengalami kerugian besar. Kondisi itu biasanya juga disusul dengan anjloknya harga ikan.

Penulis: Gigin Ginanjar