Untuk itu, Didi juga mengimbau masyarakat untuk membuat sumur resapan sederhana di rumah masing-masing. Langkah kecil ini menjadi solusi untuk mencegah banjir.
Untuk membuat sumur resapan ini cukup di lahan ukuran kecil menggunakan bekas kaleng atau drum galonan atau bisa juga menggunakan bata. “Kalau publik terlibat ini akan mempercepat dan memperbanyak serapan. Lebih cepat juga penanganan banjirnya,” ujarnya.
“Kalau bisa setiap rumah bikin, kalau engga bikin lubang biopori juga membantu. Supaya air itu meresap,” imbuhnya.
Ia mengatakan, saat ini Pemkot Bandung juga sedang melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi banjir di beberapa titik. Di kawasan Pagarsih, Didi mengatakan, pangkal banjir di kawasan tersebut adalah penyempitan sungai.
“Permasalahan banjir di Pagarsih berpangkal pada penyempitan sungai Citepus di hulu sungai yang hanya tinggal 5 meter akibat adanya pengambil alihan badan sungai, badan airnya menjadi bangunan. Untuk arah ke hilir sampai kawasan kabupaten Bandung cukup aman dengan lebar 15 meter,” kata dia.