“Jadi sebenarnya teori selfi dalam teori politik itu dia kenal dan menyukai. Jadi kalau ada minta selfie di suatu tempat jauh dari wilayahnya, menandakan dikenal dan disukai. Mudah-mudahan semakin banyak aja seiring dengan kebaikan-kebaikan, kerja sama di berbagai tempat di Indonesia,” ungkapnya.
“Ke politik tentu jadi modal karena ngomongin 2024 gak bisa berbicara wilayah Jabar lagi ya,” tambahnya.
Ridwan Kamil menekankan bahwa rencananya berkeliling Indonesia bukan semata-mata untuk menaikkan popularitasnya. Lebih dari itu, dirinya menginginkan kebermanfaatan bagi masyarakat dalam kunjungannya ke setiap wilayah di Indonesia.
“Tapi orang kayak saya ingin ada jejak kebaikan, jejak kebaikan itu penting. Jadi gak datang jual pencitraan, seperti di sini ngomongin museum tsunami yang begitu bermakna dalam memori masyarakat Aceh. Jadi penting bagi pemimpin punya jejak-jejak kepada tiap masyarakat. Saya punya peran merancang bangun masjid dimana-mana kan, salah satunya itu,” tandasnya. (Red)