Selama hampir satu abad, RSUD Bayu Asih Purwakarta menjadi saksi ribuan kisah kemanusiaan. Mulai dari pasien darurat hingga kelahiran bayi, semua menjadi bagian dari catatan panjang pelayanan publik yang bermartabat.
“Kita semua adalah penulisnya. Kita patut berbangga, namun tidak boleh berpuas diri,” tambah Hani.
Di tengah berbagai tantangan, Hani mengajak seluruh jajaran RSUD Bayu Asih untuk terus berdiri kokoh sebagai institusi pelayanan publik yang transparan, adaptif, dan berkeadilan.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan yang ada, serta komitmen untuk terus melakukan perbaikan dan kemajuan.
Dalam peringatan yang sederhana namun bermakna itu, RSUD Bayu Asih juga memberikan cinderamata kepada para pensiunan dan bingkisan bagi ibu-ibu yang melahirkan pada hari tersebut.