Pihaknya sudah berupaya mengajukan pembangunan kelas ke pemerintah daerah melalui dinas pendidikan. Namun hingga kini ruangan kelas yang roboh tersebut tak kunjung diperbaiki.
Masih menurut Ana, pada awal tahun 2022 salah satu ruangan kelas di SDN Medangasem 1 roboh. Kondisi ini memaksa sebagian siswanya belajar di ruang perpustakaan.
Masih menurut Ana, memasuki hari pertama sekolah memang dihadiri seluruh siswa termasuk siswa baru. Padahal kapasitas sekolah belum memadai untuk menampung seluruh siswa dalam waktu bersamaan.
“Karena kekurangan ruang belajar, kami membagi dalam 2 shif. Shif pertama pagi hari untuk kelas 1, 2 dan 3. Sedangkan kelas 4, 5 dan 6 siang hari. Nah, hari pertama masuk sekolah semuanya hadir. Padahal kapasitas sekolah untuk 3 kelas, jadi kami repot mengaturnya,” tutur Ana kepada awak media.
Ana Yuhana juga membantah jika siswanya belajar di lantai selasar sekolah. Dia menyebut hari pertama sekolah bagi siswa baru belum belajar, hanya perkenalan. Namun, karena belum dapat kelas mereka duduk di selasar sekolah.