JABARNEWS| BANDUNG – Kota Bandung, Minggu (20/4/2025) pagi itu penuh warna! Ribuan orang tumplek di Balai Kota untuk ikut serta dalam Run for Humanity 2025, sebuah ajang lari santai yang tak sekadar soal keringat. Kegiatan ini membawa misi mulia: menyatukan semangat olahraga, kepedulian, dan gaya hidup sehat dalam satu gerakan penuh makna.
Untuk pertama kalinya, event ini hadir di Kota Bandung. Antusiasme warga pun luar biasa. Dari anak-anak hingga orang tua, semua larut dalam suasana yang semarak. Ajang ini sukses menyedot perhatian dan langsung jadi magnet bagi para pecinta lari.
Bukan Sekadar Lari, Tapi Lari yang Peduli
Run for Humanity 2025 hadir dengan konsep fun run yang unik. Tak hanya mengejar waktu tempuh, peserta juga diajak ikut menyebarkan pesan positif soal kemanusiaan, pendidikan, dan kesehatan. Lomba ini terbagi dalam dua kategori, yaitu 5K dan 10K. Balai Kota Bandung menjadi titik pusat kegiatan sekaligus lokasi start dan finish.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, turut hadir. Ia mengapresiasi kegiatan ini karena mampu menghadirkan dampak yang lebih luas dari sekadar olahraga.
“Ini bukan hanya tentang kesehatan, tapi juga tentang kemaslahatan bersama,” ujar Farhan.
Dukungan Penuh Pemerintah Kota
Pemerintah Kota Bandung, melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), mendukung penuh penyelenggaraan Run for Humanity. Farhan menegaskan bahwa pelaksanaan acara berlangsung tertib tanpa mengganggu kelancaran lalu lintas.
“Semua berjalan lancar, kami memastikan pengguna jalan lain tidak terganggu, rambu lalu lintas tetap berjalan,” katanya.
Kerja sama yang solid antara panitia, dinas terkait, dan aparat keamanan membuat event ini berlangsung aman, nyaman, dan meriah.
Bandung Dipilih, Karena Nyaman dan Hangat
Bandung terpilih sebagai kota pertama penyelenggaraan Run for Humanity bukan tanpa alasan. Menurut Founder Run for Humanity, Dimas Seto, suasana Bandung yang sejuk dan masyarakatnya yang ramah menjadi daya tarik tersendiri.
“Bandung itu salah satu kota yang nyaman banget untuk berlari. Suasananya adem, masyarakatnya hangat,” ungkap Dimas.
Ia berharap Bandung bisa menjadi ikon kegiatan ini dan menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di masa mendatang.
Semua Ikut Berlari, Semua Ikut Merayakan
Suasana di sepanjang rute penuh semangat. Komunitas-komunitas lari, keluarga, hingga pelari pemula ikut ambil bagian. Panitia juga menyiapkan berbagai titik hiburan dan water station untuk menambah keseruan di sepanjang perjalanan.
Salah satu peserta, Fanny Alisa, mengaku senang bisa ikut dalam event ini.
“Kebetulan saya senang olahraga, begitu tahu ada acara ini saya langsung daftar. Apalagi sambil menikmati udara Bandung pagi hari, semoga ke depannya acara seperti ini terus diadakan,” tuturnya.
Menuju Agenda Tahunan Kota Bandung
Dengan suksesnya penyelenggaraan perdana ini, Run for Humanity menunjukkan potensi besar untuk menjadi agenda tahunan. Masyarakat menyambutnya dengan antusias. Pemerintah pun membuka ruang untuk menjadikan kegiatan ini bagian dari kalender resmi Kota Bandung.
Langkah kecil ini membawa pesan besar. Bahwa hidup sehat bisa selaras dengan aksi nyata untuk sesama. Run for Humanity bukan sekadar lari, tapi tentang berlari bersama menuju dunia yang lebih baik.(Red)