Satgas Nasional Minta Tak Remehkan Lonjakan Kasus Covid-19

JABARNEWS | JAKARTA – Indonesia telah melewati beberapa kali libur panjang di tengah pandemi Covid-19. Berkaca dari pengalaman terdahulu, tampak nyata adanya lonjakan kasus positif Covid-19 selama periode libur panjang.

Hal itu sebagaimana diutarakan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, Jumat (18/12/2020).

“Lonjakan kasus positif bukanlah hal yang patut diremehkan,” jelasnya.

Dia menegaskan, lonjakan kasus juga membawa dampak lanjutan lainnya. Antara lain berkurangnya jumlah tempat tidur yang tersedia di ruang isolasi maupun intensive care unit (ICU). Bahkan, di beberapa daerah kapasitasnya sudah di atas 70 persen yang terisi.

Baca Juga:  Warga Heboh, Seorang Kakek Ditemukan Tewas di Pematang Sawah Lakbok Ciamis

Kemudian, bertambahnya tugas penanganan atau treatment dari para petugas kesehatan di rumah sakit. Berikutnya, bertambahnya potensi penularan Covid-19 seiring naiknya kasus positif.

“Berikutnya yang terakhir yang paling dikhawatirkan adalah bertambahnya korban jiwa akibat Covid-19,” kata Wiku.

Guna mencegah kejadian serupa terulang maka sebagai langkah antisipasi peningkatan kasus positif Covid-19 selama libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, pemerintah menyusun kebijakan terkait perjalanan selama periode libur panjang.

Baca Juga:  Kasus DBD Selama Tahun 2021 di Jawa Barat, Tercatat Alami Penurunan

“Kebijakan tersebut juga meliputi syarat testing bagi pelaku perjalanan,” kata Wiku.

Satgas Penanganan Covid-19 menyadari beberapa bagian peraturan ini terkesan sulit dijalankan. Meski demikian, masyarakat juga harus menyadari bahwa kebijakan pemerintah ditujukan untuk melindungi rakyat dan mencegah lonjakan kasus Covid-19.

Baca Juga:  PT Changsin Indonesia Buka Loker Untuk 150 Orang, Ayo Buruan Cek Syaratnya

“Oleh sebab itu, satgas mengimbau agar masyarakat dapat patuh sehingga memastikan kebijakan yang dikeluarkan dapat berjalan dengan efektif,” jelas Wiku.

Satgas Covid-19 juga berharap kepada pemerintah daerah bisa menyesuaikan demi melindungi daerahnya masing-masing. Salah satu upayanya adalah dengan mewajibkan pelaku perjalanan bepergian dalam keadaan sehat.

“Dengan screening swab antigen yang diakui sebagai alat screening Covid-19 oleh WHO,” ujar Wiku.