Aan Priyatna, sociopreneur, mendorong mahasiswa membangun jejaring horizontal dengan komunitas dan vertikal dengan pemerintah agar solusi lebih efektif.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menegaskan pendekatan budaya sebagai dasar penting dalam pengelolaan sampah.
“Falsafah Sunda mengajarkan hidup bersih dan selaras dengan alam. Kepedulian lingkungan dimulai dari rumah tangga, lalu masyarakat, hingga kota,” ungkapnya.
Sesi dua dipandu oleh moderator Hakim Adhyguna sebagai Founder Enviro Strategic. Hakim menyatakan harapan bahwa semua stakeholders dalam pelestarian lingkungan dapat berkolaborasi demi masa depan Bandung yang lebih baik, dengan spesifikasi dan peran masing-masing.
“Baik green jobs maupun sociopreneur, semuanya menjadi solusi atas permasalahan lingkungan yang kita hadapi saat ini”, tuturnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News