
“Pak Bupati juga telah turun langsung ke lokasi untuk meninjau dan mengambil kebijakan terkait percepatan pembangunan,” tambahnya.
Lebih lanjut, pembangunan ulang ini juga akan memanfaatkan dana Belanja Tidak Terduga (BTT). Dana tersebut digunakan untuk pengeluaran keadaan darurat yang tidak dapat diprediksi, termasuk bantuan sosial yang sifatnya mendesak.
Saat ini, proses pembangunan sudah mulai dilakukan di Kecamatan Campaka, sementara anggaran akan dibagi sesuai kebutuhan di seluruh 32 kecamatan di Kabupaten Cianjur.
Terkait dengan Dana Alokasi Khusus (DAK), Ruhli menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengajukan anggaran pada tahun 2024 untuk sekolah-sekolah yang memenuhi kriteria. Namun, DAK memiliki regulasi ketat dan tidak bisa digunakan secara sepihak, berbeda dengan anggaran dari Dinas PUTR yang bisa lebih fleksibel untuk memprioritaskan sekolah terdampak bencana.
“Kami akan terus berupaya agar pembangunan ruang kelas ini berjalan lancar demi kelangsungan pendidikan di Cianjur,” tutup Ruhli. (Mul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News